Panduan Utama Penyensoran Internet
Daftar Isi:
- 1 Pengenalan tentang Pengawasan Konten dan Penyensoran Internet
- 2 Mengapa Konten Disensor?
- 3 Penyensoran pada Internet
- 4 Negara dengan Penyensoran Terbaik dan Terburuk
- 5 Bagaimana Media Sosial Disensor?
- 6 Bagaimana Situs Berita Online Disensor?
- 7 Penyensoran dalam Pendidikan
- 8 Bagaimana Penyensoran Online Dijalankan?
- 9 Cara Menghindari Penyensoran
- 10 Kesimpulan – Cara Menghindari Penyensoran di Era Penggalakan Sensor
1 Pengenalan tentang Pengawasan Konten dan Penyensoran Internet
Penyensoran online menjadi topik yang semakin relevan karena banyak peran yang berlomba-lomba ingin mengendalikan aliran bebas informasi. Saat ini, pentingnya sumber berita dan informasi yang independen dan bebas tidak dapat diremehkan, dan mereka memiliki pengaruh yang begitu kuat terhadap opini publik.
Hal ini telah dibuktikan sangat nyata oleh skandal Wikileak, di mana tersedia sejumlah besar informasi di dunia maya karena ulah Sang Pengungkap Fakta. Tanpa media bebas yang dapat menyebarluaskan informasi tersebut, tidak ada kisah yang akan terungkap dan publik tidak akan berpikiran lebih bijak.
Otoritas pemerintah mencap Edward Snowden sebagai “teroris” dan berusaha mengekstradisinya sehingga ia dapat dihukum karena membeberkan informasi faktual tentang berbagai tindakan yang dilakukan oleh petinggi negara maupun orang-orang besar. Masyarakat yakin bahwa apa yang terungkap hanyalah sebagian kecil saja dan jauh lebih banyak fakta yang masih tersembunyi dari publik.
Praktiknya, ada banyak bukti yang memperlihatkan bahwa saat ini sebagian besar aktivitas online diawasi. Ini bukan hanya kasus penyensoran di Cina yang memiliki kebijakan lebih terang-terangan dan jelas mengenai penyensoran internet. Namun hal ini juga terjadi di AS dan Eropa, meskipun eksekusinya jauh lebih halus. Google pada prinsipnya adalah sebuah basis data sangat besar penuh dengan permintaan pengguna yang sering terkait dengan alamat Gmail (yang mana sering terkait dengan nomor telepon) dan berhubungan dengan alamat IP pengguna. Bukan rahasia bahwa Google, Facebook, dan konglomerat lainnya secara sukarela memberikan data pengguna ke NSA. Pada suatu waktu, Google bahkan pernah memiliki sebuah server Dropbox khusus untuk NSA.
Yahoo dan Microsoft juga terungkap telah bekerja sama dengan NSA dan memberikan data warga masyarakat. Seberapa banyak data yang sesungguhnya diserahkan Google ke NSA tidak benar-benar diketahui, namun demikian, diasumsikan saja bahwa NSA memiliki akses ke semua data Google, baik langsung maupun tidak langsung. Setelah semua itu, NSA diketahui melakukan persekongkolan dengan AT&T untuk menghalangi transfer komunikasi dunia. Aksi tersebut bukan hanya melanggar privasi warga negara AS (termasuk panggilan dan pesan Skype) namun juga berpotensi pada penduduk Cina, Eropa, Rusia dan Timur Tengah .
Meskipun bukan penyensoran internet secara ketat, faktanya aktivitas yang diawasi sering kali merupakan langkah awal dan bagian integral dari proses penyensoran. Dengan cara ini, para lakon yang berkuasa dapat memantau tren dan pola kepercayaan dan opini publik saat ini. Langkah tersebut dapat membantu mereka untuk memilih apa dan hingga seberapa yang disensor.
2 Mengapa Konten Disensor?
Tren berinternet sangat menguntungkan karena pemerintah dan perusahaan dapat menambang data untuk memperoleh wawasan pasar. Data ini bisa sangat akurat untuk memprediksi proses pemilu. Selain itu, juga dapat memberi pemerintah wewenang untuk memberantas aksi-aksi atau kegiatan yang dianggap bertentangan dengan rencana mereka. Sekali lagi, hal ini terbukti sangat jelas di Cina, di mana perbedaan pendapat masyarakat akan dibungkam sejak awal sebelum berkembang menjadi ancaman bagi hierarki yang dibangun. Tiananmen Square contohnya, di mana mahasiswa dibantai karena mereka menggunakan haknya untuk protes damai.
Alasan utama penyensoran online adalah untuk mencegah munculnya pandangan yang bertentangan dengan tujuan pihak berkuasa. Kelompok gerakan yang dibentuk secara online yang dapat berkembang sangat kuat, dan media sosial serta internet, pada umumnya, merupakan alat yang luar biasa hebat.
Tanpa itu, kita tidak akan mengetahui beberapa skandal dan kekejaman yang dilakukan di seluruh dunia. Kekejaman tersebut tidak hanya terjadi di negara-negara dunia ketiga dengan para diktatornya tetapi juga pada masyarakat Barat golongan atas termasuk politisi, banker, eksekutif perusahaan, dan keluarga elit.
Tentu saja, terdapat juga penyensoran ‘bersih’. Hal-hal yang terlalu demokratis pasti ada, sebagai contoh jurnalis Caithlin Johnstone yang menyuarakan pendapatnya ketika dia menyatakan bahwa “dunia akan menjadi tempat yang lebih baik ketika [John McCain] lebih baik mati”. Dia menggunakan kebebasan berbicara yang sudah terlalu jauh. Bahasa semacam ini (ujaran kebencian) juga dicatat dalam undang-undang di sebagian besar negara demokrasi. Setiap kata yang bisa merugikan atau melukai seseorang maupun kelompok etnis dapat mengakibatkan tindakan hukum dan sering disensor oleh moderator di forum dan media sosial. Tentunya harus ada lembaga penyensoran yang tepat. Namun ini situasi yang rumit dan penyensoran besar-besaran atau campur tangan oleh pemerintah maupun entitas perusahaan harus dihindari. Penyensoran tersebut pada umumnya menimbulkan tekanan dan penyensoran yang salah hanya akan membantu pihak berwenang menggalakkan misi sensornya.
Penyedia Layanan Internet (ISP) akan secara rutin memblokir konten yang berkaitan dengan pornografi anak. Di beberapa yurisdiksi, pengadilan dapat memerintahkan agar artikel yang mengandung “ujaran kebencian” dihapus dari internet. Di Perancis dan Jerman, propaganda Nazi serta situs-situs yang mempertanyakan keberadaan Holocaust diblokir. Meskipun jenis sensor tersebut tampaknya perlu dan masuk akal, selalu ada risiko untuk bertindak terlalu jauh. Di Perancis, misalnya, disahkan sebuah RUU 2009 yang akan memungkinkan pengguna tertentu ditangguhkan dari internet selama 12 bulan. Di Rumania, ISP dapat didenda hingga $200.000 karena mengizinkan akses ke situs yang telah masuk daftar hitam.
3 Penyensoran pada Internet
Pertanyaan yang selalu muncul adalah sejauh apakah sebenarnya internet bakal disensor. Perlu dicatat di awal bahwa internet bukanlah tempat berseragam raksasa dengan serangkaian norma dan nilai-nilai berstandar global. Di beberapa wilayah, penyensoran bisa sangat ketat (seperti Turki) dan di wilayah lain, seperti negara Barat, sebagian besar penyensoran dianggap ringan. Namun, ini terutama karena kedalaman pengawasan dan pelacakan aktivitas di negara Barat jauh lebih maju dan canggih daripada negara Timur dan wilayah lebih miskin.
Fasilitas dan badan intelejen yang dimiliki negara Barat umumnya sangat mahir dalam mengekstraksi data setiap individu. Mereka bisa begitu mudah melakukan korelasi silang dengan basis data informasi yang sangat besar, seperti pencarian Google, alamat IP di berbagai perangkat, login konsol game, tiket pesawat, pembelian kartu debit, dan banyak lagi.
Setiap perangkat online pada dasarnya adalah antena pemberi sinyal di mana semua aktivitas dicatat. Perangkat Anda mewakili sebuah node di jaringan besar (internet) dan ketika peretas atau agen pemerintah mendapatkan akses ke node Anda, mereka kemudian dapat mengetahui banyak hal. Bagi pemerintah, mereka memiliki kekuatan yang hampir tak terbatas dengan bantuan dari agen kartu kredit, situs-situs media sosial, Microsoft, Yahoo, Google, dan pihak lain yang dipaksa untuk membantu.
Sulit menemukan statistik yang tepat berkaitan dengan penyensoran online. Lagi pula, informasi tersebut akan banyak diperoleh dari internet sendiri. Namun, pertimbangkan beberapa statistik berikut yang dikumpulkan dari statistica.com dan sumber online terkemuka lainnya-
- 58% pengguna internet tinggal di negara di mana blogger dipenjara karena membagikan konten tentang masalah politik, sosial, atau agama.
- 45% pengguna internet tinggal di negara di mana memposting tulisan, kartun maupun video lucu berbau satir dapat mengakibatkan hukuman penjara (ini tidak terjadi di Eropa atau Amerika Serikat di mana satir dilindungi oleh konstitusi).
- Islandia dan Estonia dianggap sebagai negara dengan tingkat penyensoran internet terendah, diikuti oleh Kanada, Jerman, Australia, dan Amerika Serikat. Cina, Suriah, dan Iran dinilai sebagai yang terburuk. Turki bisa segera bergabung dalam daftar ini.
- 61% pengguna internet tinggal di negara di mana kritik terhadap pemerintah/militer/ keluarga berkuasa dikenakan sensor.
- 38% pengguna internet tinggal di negara di mana media sosial dan aplikasi perpesanan telah diblokir dalam setahun terakhir.
- Secara global, 64% warga prihatin dengan penyensoran konten internet yang dilakukan pemerintah.
- Menurut The Verge, 66% warga dunia hidup dalam sensor pemerintah, mengutip laporan dari organisasi think tank Freedom House. Sama halnya dengan Statistica, laporan menunjukkan bahwa Cina adalah negara yang menerapkan sensor paling banyak di dunia, diikuti oleh Suriah dan Iran.
- Secara global, 27% dari seluruh pengguna internet tinggal di negara di mana orang ditangkap karena menerbitkan, membagikan, atau hanya sekadar menyukai konten di Facebook.
- Di lebih dari 38 negara pada tahun 2015, penangkapan dilakukan berdasarkan postingan di media sosial.
4 Negara dengan Penyensoran Terbaik dan Terburuk
Laporan mengenai penyensoran internet secara global yang paling sering dikutip dan diakui diadakan oleh Laporan Freedom on the Net, sebuah gerakan yang diciptakan oleh Freedom House Organization. Laporan tersebut menyajikan data analitis dan penelitian dari berbagai negara dan memberikan peringkat untuk masing-masing negara. Temuan dari laporan tersebut dibeberkan di atas, dengan Estonia dan Islandia dipandang sebagai negara yang melakukan penyensoran paling ringan dan Cina menjadi yang terburuk. Negara-negara tersebut juga dibagi menjadi bebas, bebas sebagian atau tidak bebas. Dari 65 negara yang dilacak di tahun 2017, 25% bebas, 43% bebas sebagian, dan 32% tidak bebas.
Laporan 2012 mencatat bahwa Azerbaijan, Libya, Malaysia, Pakistan, Rwanda, Rusia, dan Sri Lanka berada pada risiko tertentu untuk penyensoran internet. Menduduki peringkat terbaik, Islandia mencetak skor 6, Estonia 7, Kanada 16, Jerman 18, Australia 19, dan Amerika Serikat 19. Cina memiliki skor 88 (tertinggi), Suriah 86, dan Iran 82. Etiopia, Kuba, Vietnam, Saudi Arabia, dan Bahrain juga berskor sangat buruk dan ada beberapa negara memiliki tingkat sensor internet tinggi. Selain itu, penyensoran di Turki, penyensoran di Indonesia, dan penyensoran di Cina semakin lama semakin memburuk, tidak lebih baik.
Islandia – 6 | Cina – 88 |
Estonia – 7 | Suriah – 87 |
Kanada – 16 | Iran – 82 |
Jerman – 18 | Etiopia – 82 |
Australia – 19 | Kuba – 81 |
Amerika Serikat – 19 | Uzbekistan – 78 |
Jepang – 22 | Vietnam – 76 |
Italia – 23 | Arab Saudi – 73 |
Perancis – 24 | Bahrain – 72 |
Georgia – 24 | Pakistan – 69 |
5 Bagaimana Media Sosial Disensor?
Media sosial semakin lama semakin mengalami banyak penyensoran. WhatsApp adalah aplikasi perpesanan populer yang dilarang di berbagai yurisdiksi. Ini terjadi karena pemerintah tidak dapat memaksa layanan menyerahkan data pengguna, tidak seperti Facebook dan aplikasi lain. Disamping itu, semua pesan WhatsApp dienkripsi sehingga agen intelijen tidak dapat mendengarkan pesan pribadi semudah mendengarkan pesan pada sebagian besar aplikasi perpesanan lainnya.
Menurut artikel Freedom on the Net berjudul ‘Manipulasi Media Sosial untuk Melemahkan Demokrasi’, pemerintah di seluruh dunia telah meningkatkan upaya mereka untuk menyensor media sosial. Situasi penyensoran pada internet tampaknya semakin memburuk dan kini media sosial menjadi target utama pemerintah-
“Rezim Cina dan Rusia memelopori penggunaan metode sembunyi-sembunyi untuk mendistorsi diskusi online dan menekan perbedaan pendapat lebih dari satu dekade yang lalu, namun sejak itu praktik tersebut telah mendunia. Intervensi oleh pemerintah semacam ini menghadirkan ancaman besar terhadap gagasan internet sebagai teknologi yang menjunjung kebebasan berpikir”
“Manipulasi konten di dunia online berkontribusi pada penurunan kebebasan berinternet secara keseluruhan selama tujuh tahun berturut-turut, bersamaan dengan peningkatan gangguan pada layanan internet seluler dan peningkatan serangan fisik dan teknis terhadap pembela hak asasi manusia dan media independen”
“Hampir setengah dari 65 negara yang mendapat penilaian dalam Freedom on the Net 2017 mengalami penurunan selama periode cakupan, sementara hanya 13 yang membuat peningkatan, sebagian besar sedikit”
Artikel tersebut menyoroti bahwa Venezuela, Turki, dan Filipina termasuk dalam 30 negara yang ditemukan bahwa pemerintahannya telah mempekerjakan ribuan “pembentuk opini”. Ini berarti pada dasarnya mereka membayar orang untuk memposting di akun media sosial guna membentuk opini publik terhadap perspektif tertentu. Sejak 2009, upaya pemerintah dalam mengontrol diskusi online dengan cara semacam itu semakin meningkat dari tahun ke tahun.
Kemunculan akun palsu dan spambot otomatis juga perlu menjadi perhatian karena dimungkinkan akan tiba saatnya di mana proses manipulasi di media sosial dapat dilakukan otomatis secara besar-besaran. Namun, kecaman terhadapnya pun menjadi semakin berkembang dan canggih setiap tahunnya, dan pemerintah di seluruh dunia bekerja keras untuk menggiring opini publik di media sosial.
Hal ini dikarenakan tidak ada lagi orang yang menggunakan sumber berita utama untuk mendapatkan informasi, seperti media cetak/koran atau berita televisi. Orang-orang beralih ke situs berita alternatif seperti Medium, YouTube, dan media sosial untuk memperoleh informasi. Sementara pers dan televisi dikendalikan dan terpusat, internet jauh lebih sedikit dimonopoli. Memanipulasi opini publik melalui spam media sosial dan penyensoran konten dianggap sebagai taktik paling efektif untuk era baru penyebaran konten.
6 Bagaimana Situs Berita Online Disensor?
Di negara-negara Barat, situs berita online tidak mengalami tingkat penyensoran yang tinggi. Tentunya, situs-situs berita seperti Wall Street Journal dan Financial Times memiliki tujuan dan pemikiran tertentu yang tercermin dalam tulisan mereka. Misalnya, mereka mungkin seringkali mewakili kepentingan perusahaan. Namun pemerintah tidak menyensor dan mengawasinya secara ketat.
Selain itu, terdapat banyak sumber berita alternatif yang bermunculan di YouTube dan saluran lain yang sepenuhnya independen dan bebas. Akan tetapi tidak sedikit juga yang mengklaim bahwa YouTube menyensor saluran berita populer bersama dengan media sosial, mereka itu terutamanya yang mengalami gangguan paranoid dan histeria.
Untuk benar-benar merasakan sensor pada berita online, Anda perlu melakukan perjalanan ke negara-negara dunia ketiga dan Cina di mana berita online terikat kuat dengan kebijakan pemerintah. Mesir, Afghanistan, dan Cina telah meningkatkan sensor internet. Penyensoran online di Turki juga semakin buruk. Seperti dilansir oleh The Economist, Erdogan telah mengontrol ketat media fisik agar tetap di bawah pengawasannya dengan cara tradisional, tetapi ia kini memperluas jangkauannya sebanyak mungkin ke semua sumber berita online.
Di negara-negara tersebut, warganet tidak memungkinkan untuk memposting berita yang bertentangan dengan ideologi dominan. Hal ini sangat kontras dengan negara Barat, yang mana, terlepas dari semua komplain, sangat memungkinkan untuk memposting komentar negatif tentang politisi dan kelompok elit yang berkuasa. Ini bisa dan telah dilakukan, dan khususnya oleh media sosial yang tidak ramah terhadap Presiden Trump. Komentar semacam ini akan dengan cepat menjebloskan Anda ke penjara bila terjadi di negara-negara seperti Cina atau Turki, di mana penyensoran online begitu ekstrim.
Perlu dicatat bahwa meskipun situs berita online di negara Barat tidak disensor, mereka semua akan membawakan berita dengan cara tertentu. Terdapat serangkaian standar untuk menyampaikan berita. Misalnya, kejahatan keji akan digambarkan sebagai ‘penyerangan’ atau ‘pembunuhan’. Tidak akan pernah ada detail grafis tentang peristiwa semacam itu karena akan membuat pemirsa merasa terganggu. Berita-berita yang akan ditampilkan selalu selektif dan hanya bisa memberikan sedikit rincian tentang isu-isu kompleks. Dalam hal ini, semua konten akan disensor hingga tingkat tertentu, namun ada perbedaan antara pers bebas yang menggunakan diskriminasinya dengan pemerintah atau perusahaan besar yang memaksa pers untuk mengatakan apa yang mereka inginkan.
7 Penyensoran dalam Pendidikan
Mekipun penyensoran di media sosial merupakan masalah yang menjadi perhatian utama, namun ada juga sejumlah penyensoran dalam ranah pendidikan. Hal ini dapat membawa dampak buruk bagi anak-anak. Mereka bisa tidak siap menghadapi kenyataan di kemudian hari.
Sekali lagi, kejadian ini paling umum dapat diamati di Cina, di mana siswa dan bahkan orang dewasa yang bepergian ke negara-negara demokratis untuk pertama kalinya menemukan bahwa dunia tidak seperti apa yang telah mereka yakini selama ini menurut tuntunan dari kurikulum Cina. Fenomena tersebut tidak hanya khusus terjadi di Cina tetapi juga di sekolah-sekolah negeri di seluruh dunia dengan kadar yang lebih besar ataupun lebih kecil.
Diktator Turki Erdogan memecat 21.000 profesor universitas, metode umum yang digunakan oleh para diktator yang tahu akan dampak yang dapat ditimbulkan oleh sistem pendidikan bebas terhadap paham otoriter. Para profesor universitas tersebut mempelajari sejarah Eropa, maka tidak mungkin pemerintah mengeluarkan propaganda dan menulis ulang sejarah jika ada sistem independen yang mengungkap fakta kejadian.
Wikipedia juga diblokir atas kekuasaan Erdogan, serta Facebook, YouTube, dan Google. Turki masih dalam proses pembagian jangka waktu hukuman penjara bagi jurnalis di bawah undang-undang anti-teror dan anti-pencemaran nama baik. YouTube diduga diblokir atas dasar menampilkan video yang menghina Ataturk, pendiri Turki modern.
Di Amerika Serikat, ada upaya untuk menulis ulang sejarah dengan menghapus semua akun yang berselisih paham dengan politik negara dari akun resminya. Hal ini dilakukan guna meningkatkan rasa patriotisme dalam mendukung semua kegiatan yang dikerjakan pemerintah, semisal invasi di Timur Tengah. Semua akun protes dan perbedaan pendapat dihilangkan untuk membuat Amerika Serikat seolah-olah tampak menjadi negara bersatu yang selalu berjuang demi membangun perdamaian dan persatuan dunia. Siswa sekolah menengah di Colorado menolak untuk menerima versi sejarah yang disensor ini melalui protes massal terhadap kurikulum manipulasi yang telah menjadi sejarah selektif (dibuat-buat).
Universitas juga memikul beban berat karena sejarah selektif ini, meskipun levelnya lebih rendah dibanding sekolah menengah. Saat ini terdapat juga debat umum yang sangat hebat di AS seputar biologi dan etnisitas, di mana fakta-fakta biologi ditulis ulang sehingga secara hukum, jenis kelamin dianggap sebagai konstruksi sosial, bukan fenomena biologi. Jordan Peterson, seorang psikolog Kanada terkemuka, adalah salah satu orang pertama yang menunjukkan kejadian ini dalam sejumlah perdebatan sengit.
Ini menjadi tekanan bagi ratusan uji klinis yang merupakan indikasi dari perbedaan biologis yang dapat dilihat di antara kedua jenis kelamin. Namun di sebagian besar modul universitas modern, penelitian tersebut diabaikan demi ideologi era baru yang belum didukung oleh sebuah penelitian terpandang. Menyensor kurikulum tanpa alasan yang sah merupakan tindakan ilegal menurut case law AS, baik di sekolah menengah maupun universitas.
8 Bagaimana Penyensoran Online Dijalankan?
Ada empat cara utama untuk menjalankan sensor internet. Cara tersebut yaitu pemblokiran IP, penyaringan kata kunci, DNS poisoning, dan hukuman penjara bagi pelanggar.
- Pemblokiran IP
Pemerintah dapat memerintahkan Penyedia Layanan Internet (ISP) untuk memblokir situs dan domain tertentu. Kegagalan dalam mematuhi perintah pemerintah dapat mengakibatkan denda yang serius. Karena tidak terdapat banyak ISP di negara tertentu maupun di seluruh dunia, sektor ini cukup dimonopoli. Artinya bahwa pemerintah hanya perlu menyetir beberapa ISP yang lebih besar untuk mengikuti arahan pemblokiran IP. Pemblokiran IP merupakan salah satu mode penyensoran yang paling umum. - Penyaringan Kata Kunci
Penyaringan kata kunci adalah bentuk lain penyensoran informasi. Semua pencarian yang mengandung kata kunci tertentu secara otomatis diblokir. Sebagai contoh di Cina, aplikasi perpesanan WeChat akan benar-benar memblokir obrolan yang mengandung kata kunci yang berpotensi membahayakan pihak berkuasa di Cina. Mesin pencari juga dapat diperintah untuk menjalankan jenis penyaringan kata kunci ini. Secara nasional, langkah ini membutuhkan sistem deteksi intrusi (IDS) kompleks. - DNS Poisoning
Istilah lainnya dikenal sebagai DNS (layanan nama domain) spoofing, gangguan DNS, atau pembajakan DNS. Artinya, data DNS yang rusak dialihkan ke alamat IP berbeda. Sekali lagi, Cina memberikan contoh yang sempurna. Orang yang mencoba mengakses situs seperti Facebook dialihkan ke situs lain. Selain itu, dalam keadaan tertentu, orang yang mencoba mengakses situs-situs tersebut dapat berhadapan dengan pihak berwenang. Nama domain lebih sulit diubah dibanding alamat IP, itulah sebabnya DNS poisoning lebih efektif daripada pemblokiran IP. DNS poisoning dan penyaringan kata kunci sering kali dapat diaplikasikan secara bersamaan untuk rangkaian penyensoran yang lebih komprehensif. - Denda dan Hukuman Penjara
Tidak ada yang berhasil cukup baik seperti menjebloskan seseorang ke penjara karena menerbitkan atau membaca informasi yang bertentangan dengan ideologi pihak berkuasa. Cara ini seringkali tampak dalam kediktatoran atau struktur yang sangat otoriter seperti Cina. Polisi internet Cina diperkirakan berjumlah sekitar 50.000. Mereka adalah orang-orang yang melacak dan memantau aktivitas, dan mengeluarkan surat perintah serta melakukan penangkapan terhadap “pelanggar”. Langkah ini menciptakan rasa takut warga untuk beraktivitas online dan negara tidak membuang-buang waktu. Satuan kepolisian ini pernah beroperasi di belakang layar, namun sekarang bersifat terbuka. Menurut pihak berwenang Cina, tujuan dari satuan kepolisian ini adalah untuk “membersihkan internet”.
9 Cara Menghindari Penyensoran
Ada sejumlah cara untuk menghindari penyensoran, beberapa lebih efektif dari yang lain. Pertimbangkan hal-hal berikut ini untuk mempertahankan praktik digital yang baik. Faktanya penyensoran akan terus meningkat dan Anda harus melindungi identitas online Anda sebanyak mungkin di tahun-tahun mendatang.
Jaringan Pribadi Virtual
VPN adalah cara yang paling langsung dan efektif untuk menghindari segala jenis penyensoran. Pada dasarnya, perangkat yang Anda gunakan diberi alamat IP baru di lokasi yang berbeda. Jika Anda berada di negara yang melarang situs tertentu beroperasi, Anda dapat mengubah alamat IP dengan menggunakan VPN ke negara yang mengizinkan situs tersebut. VPN pada umumnya sangat mudah digunakan dan diatur dan semua informasi yang Anda kirim dienkripsi sehingga siapa saja yang mendengarkan tidak akan dapat memahami apa pun yang Anda lakukan. Namun, VPN memiliki kecenderungan memperlambat kecepatan internet, yang mana bisa membuat Anda frustasi. Nord VPN, IP Vanish, dan Express VPN adalah beberapa di antara layanan VPN yang paling diunggulkan.
IPVanish
ExpressVPN
Mengetahui Hak-Hak Anda
Mengetahui apa saja hak-hak Anda bisa sangat membantu ketika konten yang Anda publikasikan disensor. Terkadang moderator dapat memodifikasi atau menghapus komentar di media sosial. Tindakan ini dapat melanggar aturan dan prinsip kebebasan berbicara yang ditetapkan secara hukum.
Setiap orang yang menggunakan media sosial memiliki hak bebas berbicara yang bisa mereka gunakan. Orang-orang yang mengalami penyensoran secara tidak adil harus memperoleh pembelaan tentang masalah ini. Kekuatan media sosial lah yang mampu memunculkan kepedulian terhadap ketidakadilan semacam ini.
Memilih Mesin Pencari yang Tepat
Saat ini ada berbagai macam pilihan mesin pencari pribadi yang hadir untuk memenuhi kebutuhan akan privasi dan anonimitas. Diakui, Google adalah mesin pencari terbaik dengan algoritma paling efisien. Namun, celah itu telah ditutup akhir-akhir ini dan Google juga merupakan salah satu mesin pencari paling tidak privat. Alternatif yang sesuai di antaranya Duck Duck Go, Swiss Cows, dan Start Page. Mesin pencari tersebut tidak melacak atau menyimpan data milik pengguna apapun.
Alasan algoritma Google begitu efisien adalah karena hasilnya disesuaikan dengan Anda. Google mengetahui riwayat pencarian Anda dan menampilkan iklan dan hasil berdasarkan data yang diperoleh sebelumnya. Jadi ketika menggunakan mesin pencari berbasis privasi tanpa mengetahui diri Anda, hasilnya mungkin tampak aneh, tetapi sebenarnya lebih obyektif.
Memilih Media Sosial yang Tepat
Ada beberapa saluran media sosial yang jauh lebih buruk dibanding lainnya ketika menyangkut soal penyensoran. Facebook tentunya adalah salah satu pilihan terburuk. Mereka memiliki riwayat skandal, yakni menjual data pengguna untuk meraup keuntungan. CEO Mark Zuckerberg berkata kepada seorang kolega bahwa dia akan memberikan informasi tentang siapa saja di Harvard, memiliki semua foto dan tanggal lahir mereka.
Sementara Facebook memang tidak memiliki etos terbaik, sebagaimana dibuktikan oleh skandal Cambridge Analytica, terdapat sejumlah alternatif medsos yang berfokus pada privasi. Sebagian besar saluran media sosial ini mengenkripsi semua data, tidak menyimpan catatan, dan tidak menampilkan iklan. Situs populer tersebut termasuk Vero, Steemit, Ello, Mastodon, dan Diaspora.
Mengenkripsi Data Anda
Saat data dienkripsi, pemerintah maupun perusahaan tidak dapat menguraikan pesan. Semua data terenkripsi biasanya dapat dipecahkan dengan sumber daya komputasi yang cukup. Tetapi proses ini membutuhkan waktu lama dan tidak sepadan dengan usaha untuk meretas sejumlah besar data di internet, kebanyakan dari mereka tidak berbahaya.
Anda tidak perlu mengenkripsi data sendiri, cukup gunakan layanan yang mengenkripsi transmisi Anda. VPN akan mengenkripsi data di pengiriman dan di situs yang Anda kunjungi, layanan email pribadi seperti ProtonMail akan mengenkripsi semua pesan email dan aplikasi perpesanan pribadi seperti Whatsapp dan Telegram Chat mengenkripsi semua pesan. Enkripsi pasti berhasil dan merupakan fitur utama untuk mencegah sensor pemerintah.
Mengurangi Penggunaan Internet
Salah satu cara terbaik untuk menghindari penyensoran online adalah dengan mengurangi penggunaan internet. Menjauhkan diri dari permainan seringkali bisa menjadi solusi yang paling efektif. Besar kemungkinan di masa depan, penyensoran akan menjadi semakin sulit dihindari. Internet akan menjadi sebuah dunia kecerdasan buatan, dengan perangkat super pintar yang berinteraksi satu sama lain.
Posting lebih sedikit, menjauh dari teknologi dan jangan meninggalkan jejak apa pun yang bisa dilacak pemerintah. Beli produk lokal di toko fisik yang dapat membantu lingkungan dan menghambat perusahaan besar melakukan pelacakan, pemantauan, dan perdagangan data secara aktif. Pencatatan dan penjualan data online pelanggan merupakan bisnis kotor dan upaya untuk berhenti mendukungnya harus dilakukan dengan mengurangi kebiasaan belanja online.
Mendukung Organisasi Kebebasan Berbicara
Sebisa mungkin menggunakan VPN, mengurangi waktu online, dan memakai layanan media sosial dan perpesanan pribadi sangat penting dilakukan. Namun, itu semua hanya cara yang bersifat sementara. Kecuali warga menyuarakan pendapat mereka dan berjuang melawan perusahaan dan pemerintah, besar kemungkinan penyensoran akan semakin meningkat dan berlanjut. Salah satu cara untuk melakukannya adalah dengan semampu mungkin mendukung organisasi kebebasan berbicara dengan cara apa pun.
Avaaz adalah situs aktivisme global yang menciptakan gerakan berbasis email tentang isu-isu yang berkaitan dengan lingkungan, kebebasan berbicara, dan korporatisme. Mereka telah mengalahkan Monsanto di pengadilan dan berhasil memenangkan pertarungan politik untuk melindungi hutan hujan dan spesies yang terancam punah. Mereka juga mengkampanyekan kebebasan sipil seperti kebebasan berbicara dan kebebasan berserikat. Ada banyak jenis organisasi seperti ini yang sangat efektif, mengumpulkan ratusan ribu tanda tangan dalam beberapa jam melalui korespondensi email.
Mendukung Organisasi Media Bebas dan Publikasi Alternatif
Sama halnya di atas, ada sejumlah organisasi pers bebas yang berkampanye untuk media independen dan bebas. Mereka termasuk Komite untuk Melindungi Jurnalis, Persatuan Kebebasan Sipil Amerika (ACLU), Perkumpulan Jurnalis Profesional, dan Yayasan Kebebasan Pers (The Freedom of the Press Foundation). Masyarakat yang sehat sepenuhnya bergantung pada pers yang bebas.
Negara-negara Barat cukup beruntung karena YouTube dan internet belum banyak disensor. Jika tidak, pandangan tentang dunia dan opini akan dibentuk melalui narasi yang dikemukakan oleh para elit berkuasa, perusahaan, dan pemerintah. Inilah yang sedang mereka aktif lakukan dan harus ada organisasi yang melawannya atas dasar penyensoran internet.
Menggunakan Teknologi Ledger Terdistribusi
Teknologi Ledger Terdistribusi (DLT – juga disebut blockchain) adalah konsep baru di mana transaksi dicatat pada buku besar terdistribusi. Karena tidak seorang pun memiliki blockchain dan server ‘didistribusikan’ di seluruh dunia, pemerintah tidak dapat menyensor apa pun. Dalam banyak kejadian, tidak ada perusahaan yang digugat dan tidak ada orang yang diinvestigasi. Ethereum adalah ekosistem yang bertujuan untuk menciptakan internet terdesentralisasi tanpa perusahaan memiliki situs apa pun. Airbnb, Facebook, Twitter, Tripadvisor akan diganti dengan pengganti algoritma tanpa kepentingan pribadi.
Ada aplikasi bernama Liberdy.io yang bertujuan untuk mengembalikan data kepada konsumen. Aplikasi secara manual memeriksa apa sajakah informasi tentang individu tertentu yang dimiliki perusahaan seperti Facebook, Amazon, dan Google. Individu tersebut kemudian dapat meminta kembali data dan menawarkan untuk menjualnya kepada pengiklan, daripada informasi diambil secara cuma-cuma oleh situs yang berulang kali menjualnya.
Catatan Editor: Transparansi adalah salah satu nilai inti kami di WizCase, jadi Anda harus tahu bahwa kami berada dalam grup kepemilikan yang sama dengan ExpressVPN. Namun, ini tidak mempengaruhi proses tinjauan kami, karena kami mengikuti metodologi pengujian yang ketat.
10 Kesimpulan – Cara Menghindari Penyensoran di Era Penggalakan Sensor
Meskipun keadaan sensor internet semakin buruk, masa depan lebih baik dari yang diharapkan. Dengan kemunculan teknologi ledger terdistribusi, internet sendiri, bersama dengan media sosial dan situs berita, sedang didesentralisasi. Artinya bahwa akan ada platform yang menjalankan fungsi internet dan situs media sosial, namun kebal terhadap sensor pemerintah. Ini karena mereka akan berjalan di algoritma dan dimiliki oleh publik, pada serangkaian server yang didistribusikan di seluruh dunia.
Sementara itu, praktik terbaik harus tetap dilaksanakan. VPN adalah sebuah kebutuhan dan merupakan langkah pertama dan terpenting. Setelah VPN, perpesanan pribadi dan situs media sosial harus dipilih selain Facebook, Twitter, dan Instagram. Gmail harus diganti dengan layanan email terenkripsi dan mesin pencari pribadi harus membantu menjaga keamanan kueri Anda.
Jika Anda menjalankan fungsi-fungsi tersebut, Anda akan melakukan tugas Anda sebagai warga negara dunia dan akan menyelesaikan pekerjaan dengan cukup baik dalam menjauhkan data Anda dari perusahaan dan pemerintah. Sebagai poin tambahan, berikan suara Anda dan dukungan finansial bila memungkinkan kepada media bebas dan organisasi kebebasan sipil. Anda juga dapat mulai menggunakan teknologi ledger terdistribusi jika sudah tersedia, yang dibangun atas dasar gagasan akan masyarakat yang bebas dan terbuka. Semakin banyak orang yang menggunakan teknologi ini, akan semakin cepat transisinya dari internet yang dapat disensor menjadi internet yang kebal terhadap sensor.
Berikan komentar
Batal