TikTok Music Akan Ditutup Secara Global Pada November
Buru-buru? Berikut adalah Fakta Singkatnya!
- TikTok Music akan ditutup secara global pada 28 November 2024.
- Pelanggan harus memindahkan daftar putar dan meminta pengembalian dana sebelum penutupan.
- Pengguna TikTok Music tidak dapat berlangganan kembali setelah 24 September 2024.
ByteDance, perusahaan induk dari TikTok, hari ini mengumumkan penutupan global layanan streaming musiknya, TikTok Music. Menurut pemberitahuan di situs web layanan tersebut, TikTok Music akan menghentikan operasinya pada 28 November 2024.
“Kami dengan menyesal menginformasikan bahwa TikTok Music akan ditutup pada 28 November 2024,” bunyi pemberitahuan tersebut, menandai akhir dari upaya platform ini dalam streaming musik.
Pelanggan disarankan untuk mengambil tindakan sebelum penutupan. Pengguna dapat memindahkan daftar putar mereka ke platform lain, seperti TuneMyMusic, hingga 28 Oktober 2024.
Permintaan pengembalian dana dapat diajukan hingga 28 November 2024, dan pelanggan aktif akan tetap memiliki akses ke layanan premium hingga paket mereka berakhir atau sampai tanggal penutupan tiba.
Namun, pengguna yang membatalkan langganan setelah 24 September 2024, tidak akan dapat berlangganan kembali. ByteDance telah menyediakan pedoman dalam pemberitahuan mereka tentang cara membatalkan langganan melalui Google Play dan Apple App Store.
Keputusan untuk menutup TikTok Music muncul di tengah hubungan yang tegang antara TikTok dan industri musik. TechCrunch (TC) mencatat bahwa layanan ini telah menghadapi tantangan berkelanjutan dengan label rekaman.
Pada awal tahun ini, Universal Music Group (UMG) menarik seluruh katalognya dari TikTok menyusul perselisihan tentang pembayaran royalti.
Langkah ini sementara waktu menyebabkan video di aplikasi tersebut muncul tanpa audio, menyoroti peran kritis TikTok dalam penemuan artis dan promosi lagu, seperti yang dicatat oleh TC.
The Wall Street Journal (WSJ) melaporkan bahwa video TikTok telah bertanggung jawab dalam melahirkan artis dan hits baru, suatu dinamika yang telah mempersulit negosiasinya dengan label-label besar seperti UMG.
Sebagai tanggapan terhadap penarikan diri UMG, TikTok mengkritik perusahaan tersebut karena mempromosikan “narasi palsu,” seperti dilaporkan oleh TC.
Meskipun adanya ketegangan, gencatan senjata dicapai pada Maret 2024, dan pada Mei, kedua belah pihak menandatangani kesepakatan untuk mengembalikan katalog UMG di TikTok, seperti yang dicatat oleh WSJ.
Kesepakatan tersebut mencakup ketentuan untuk meningkatkan royalti artis dan meningkatkan perlindungan terhadap penyalahgunaan kecerdasan buatan.
Secara paralel, TikTok terjerat dalam pertempuran hukum tentang kemungkinan dilarang di AS. Menurut TC, masalah hukum ini bisa saja mempengaruhi keputusan ByteDance untuk menutup TikTok Music, menghambat kemampuannya untuk berkembang di pasar kunci seperti AS.
Penutupan TikTok Music menegaskan hubungan kompleks antara platform media sosial dan industri musik, di mana platform seperti TikTok memiliki pengaruh yang semakin besar terhadap visibilitas artis dan generasi pendapatan.
Berikan komentar
Batal