
Photo by Wesley Tingey on Unsplash
Hakim Memutuskan Untuk Mendukung Anthropic dalam Tahap Awal Gugatan Hak Cipta AI Musik
Seorang hakim federal dari California memutuskan mendukung startup AI Anthropic dan menolak permintaan awal untuk melarang perusahaan tersebut melatih model AI mereka, Claude, dengan lirik yang dimiliki oleh beberapa penerbit musik, termasuk Universal Music Group (UMG) pada hari Selasa ini.
Terburu-buru? Berikut adalah fakta-fakta cepatnya:
- Seorang hakim AS menolak permohonan penerbit musik untuk menghalangi Anthropic dari penggunaan lirik lagu untuk melatih model AI mereka, Claude.
- Pengadilan menyatakan bahwa permintaan penerbit terlalu luas dan tidak membuktikan kerusakan yang tidak dapat diperbaiki.
- Klaim pelanggaran hak cipta masih belum terselesaikan, dan penerbit akan terus mencari alternatif.
Menurut Reuters, Eumi Lee, Hakim Distrik AS, menyatakan bahwa permintaan yang dikirim oleh penerbit terlalu luas dan tidak menunjukkan bagaimana Anthropic bisa menyebabkan “kerusakan yang tidak dapat diperbaiki.”
“Penerbit pada dasarnya meminta Pengadilan untuk mendefinisikan kontur dari pasar lisensi untuk pelatihan AI di mana pertanyaan utama tentang penggunaan yang adil masih belum terselesaikan,” kata Lee.
UMG, ABKO, dan Concord menggugat Anthropic pada tahun 2023, menuduh mereka melakukan pelanggaran hak cipta dengan menggunakan sekitar 500 lirik lagu dari artis seperti Beyonce, Rolling Stones, Bruno Mars, dan Beach Boys untuk pelatihan AI. Penerbit mengklaim Claude memberikan jawaban atas pertanyaan menggunakan lirik tanpa izin.
Seorang juru bicara dari Anthropic menginformasikan kepada Reuters bahwa perusahaan ini puas dengan keputusan hakim dan menggambarkan kasus ini sebagai “permintaan yang mengganggu dan tidak berbentuk.”
“Meskipun putusan Pengadilan ini sempit, kami tetap sangat percaya diri dalam kasus kami terhadap Anthropic secara lebih luas,” ujar penerbit dalam pernyataan yang dibagikan oleh Music Business Worldwide. “Pengadilan secara eksplisit menolak untuk memutuskan pertanyaan penggunaan yang adil atau keabsahan klaim pelanggaran kami pada tahap awal proses ini.”
Para penerbit tetap berharap karena pengadilan tidak menolak usulan untuk memperlakukan hak cipta dan teknologi baru dengan hati-hati, dan pelanggaran hak cipta tetap menjadi “pertanyaan terbuka.”
Ada beberapa gugatan hukum terhadap perusahaan AI yang sedang berlangsung—termasuk penerbit media seperti New York Times melawan OpenAI dan Microsoft untuk pelanggaran hak cipta juga—dan inisiatif baru untuk mencari solusi untuk pelatihan AI.
Tahun lalu, UMG dan perusahaan musik AI KLAY Vision mengumumkan kemitraan untuk mengembangkan alat AI kreatif secara etis dan bertanggung jawab.
Berikan komentar
Batal