
Photo by Kelly Sikkema on Unsplash
Elon Musk Menyebabkan Gangguan Platform X pada Serangan Siber Besar-Besaran
Platform media sosial X mengalami gangguan berulang pada hari Senin. Pemiliknya, Elon Musk, secara terbuka mengumumkan bahwa hal tersebut terjadi karena serangan siber yang kuat.
Terburu-buru? Berikut Fakta Singkatnya!
- Elon Musk melaporkan bahwa X mengalami “serangan siber massal” pada hari Senin, yang mengakibatkan gangguan luas.
- Pengguna melaporkan kesulitan mengakses X, dengan laporan gangguan mencapai puncak di atas 40.000 sekitar pukul 10:00 a.m. ET.
- Ahli keamanan siber menyampaikan keraguan tentang skala dan asal-usul serangan tersebut, mencatat bahwa gangguan semacam itu dapat disebabkan oleh kelompok kecil atau individu.
Menurut CNBC, sekitar 40.000 pengguna melaporkan mengalami masalah dengan platform sekitar pukul 10:00 ET kemarin, seperti yang terdaftar di situs pemantauan gangguan real-time, Downdetector. Hampir 28,000 orang mendeteksi gangguan pada pukul 11:30 a.m. ET, dan sekitar 22,000 orang juga mengalami kesulitan mengakses platform pada pukul 2:00 p.m. ET.
“Ada (masih ada) serangan siber masif terhadap 𝕏,” tulis Musk di akun X-nya. “Kami diserang setiap hari, tetapi ini dilakukan dengan sejumlah besar sumber daya. Entah sebuah kelompok besar yang terkoordinasi dan/atau sebuah negara terlibat.”
Masalah platform terjadi pada hari yang sama Departemen Efisiensi Pemerintahan Musk (DOGE) meluncurkan GSAi, sebuah chatbot milik sendiri untuk mengotomatisasi tugas di Administrasi Layanan Umum (GSA), di tengah pemotongan pekerjaan yang masif.
Menurut Reuters, para spesialis keamanan siber merasa skeptis terhadap pernyataan Musk dan apa yang dimaksud miliarder tersebut tentang “banyak sumber daya” seiring penolakan layanan—jenis serangan yang diterima platform X—telah dilakukan oleh individu atau kelompok kecil.
Seorang sumber anonim di industri infrastruktur internet menginformasikan kepada Reuters bahwa jaringan media sosial telah terkena beberapa gelombang penolakan layanan sepanjang hari.
Dalam sebuah wawancara dengan Fox Business Network, Musk mengatakan bahwa serangan siber berasal dari alamat IP yang berlokasi di Ukraina. Namun, sumber dari Reuters, mengatakan bahwa lalu lintas merah yang terkait dengan alamat IP Ukraina adalah “tidak signifikan” dan bahwa sejumlah besar lalu lintas jahat yang menyerang X dilacak kembali ke alamat IP di Amerika Serikat, Brasil, Vietnam, dan wilayah lainnya.
Sebelumnya, Musk telah mendukung Presiden Donald Trump yang mengkritik strategi tempur Ukraina terhadap Rusia dan mengatakan pada hari Minggu bahwa garis depan mereka “akan runtuh” tanpa layanan internet satelit Starlink miliknya.
Berikan komentar
Batal