
Photo by Radission US on Unsplash
Resume yang Ditulis oleh AI Membuat Rekrutmen Bankir Junior Menjadi Rumit
Sebuah laporan terbaru dari Bloomberg mengungkapkan bahwa rekruter perbankan mengalami kesulitan dalam merekrut bankir junior karena banyak kandidat mengandalkan alat AI untuk menulis resume mereka. Proses perekrutan telah melambat karena semakin banyak pelamar yang mengirimkan respons otomatis dan CV yang dibuat secara generik.
Buru-buru? Berikut Fakta Singkatnya!
- Rekrutmen perbankan kesulitan merekrut bankir junior karena résumé yang dihasilkan oleh AI memperlambat proses perekrutan.
- Rekruter menganggap CV generik yang ditulis oleh AI dengan frasa klise dan kesalahan sebagai tanda bahaya bagi pelamar kerja.
- Perusahaan menghabiskan lebih banyak waktu untuk memverifikasi keterampilan kandidat.
Menurut Bloomberg, perekrut sekarang dapat dengan mudah mengenali resume yang ditulis oleh AI ketika mereka melihat kata-kata yang sering digunakan seperti “teliti” dan “kuat”, serta ungkapan klise seperti kandidat yang mengklaim mereka berperan “signifikan dalam membentuk” sesuatu. Tantangan lain yang dihadapi perekrut adalah bahwa pelamar tidak hati-hati dalam membaca kembali informasi yang disediakan.
“Jika orang ini tidak mau meluangkan waktu untuk membuat resume, mengapa saya harus meluangkan waktu untuk meninjau dan mewawancarainya,” kata Brianne Sterling, kepala rekrutmen perbankan investasi di Selby Jennings, kepada Bloomberg.
Bagi para perekrut, resume yang klise seperti yang mereka lihat selama ini adalah sebuah tanda peringatan dan penggunaan AI membuat mereka menghabiskan lebih banyak waktu untuk menguji keterampilan kandidat agar memastikan mereka sesuai dengan CV yang disediakan.
“Banyak dari apa yang dilakukan para bankir ini di pekerjaan pertama mereka adalah menyusun model keuangan dan presentasi untuk klien. Mungkin ini adalah tanda merah langsung bagi pemberi kerja jika mereka melihat resume dengan kesalahan di dalamnya atau tampak generik,” kata Jennings.
Industri perbankan adalah salah satu yang sangat kompetitif. Richelle Konian, pendiri Careers On The Move, mengatakan beberapa posisi bisa mendapatkan sekitar 3.000 kandidat. “Seseorang yang mendapatkan kursi di pekerjaan akan memiliki sopan santun dan rasa hormat untuk mengajukan resume mereka dengan integritas,” katanya.
Bank sedang menghadapi berbagai tantangan terkait AI. Peretas seringkali menjadikan bank sebagai target, membuat keamanan siber menjadi salah satu masalah terbesar mereka terkait AI. Sebuah laporan terbaru yang dibagikan oleh Zayo mengungkapkan peningkatan sebesar 82% dalam serangan Distributed Denial of Service (DDoS) antara tahun 2023 dan 2024 dan mencatat industri Keuangan sebagai salah satu yang paling terdampak di pasar.
Berikan komentar
Batal