Mengapa Anda Seharusnya Tidak Memakai WiFi Publik?

Julia Olech
Pembaruan terakhir oleh Julia Olech pada Juni 28, 2022

Menurut Laporan Norton Cyber Security Insights 2017, lebih dari 978 juta orang – 44% dari keseluruhan konsumen – terserang kejahatan siber pada tahun 2017. Sementara 70% konsumen percaya bahwa menggunakan perlindungan saat memakai jaringan WiFi publik adalah hal yang sangat penting dilakukan untuk menjaga aktivitas online tetap aman, 66% mengungkap bahwa mereka terus saja menikmati jaringan “gratis” ini tanpa menerapkan metode keamanan yang tepat untuk melindungi diri beserta informasi pribadi mereka.

Bagaimana Cara Kerja Jaringan WiFi Publik?

Bagi tempat-tempat seperti restoran dan kafe, menawarkan fasilitas WiFi publik menjadi strategi marketing yang brilian. Semakin lama pelanggan berada di Starbucks untuk mengakses Internet, semakin besar kemungkinan mereka memesan menu jenis lain. Starbucks mematok harga rendah untuk akses ke router nirkabel dan koneksi Ethernet dengan harapan dapat memajukan bisnis organik tambahannya setiap hari. Sebelumnya, banyak tempat mengenakan biaya untuk WiFi, namun karena lama kelamaan aksesnya semakin murah, maka saat ini sebagian besar telah menggratiskan WiFi.

Kebanyakan jaringan WiFi publik tidak meminta kata sandi saat terhubung. Ini artinya tidak ada perlindungan sama sekali untuk menjaga informasi pengguna tetap aman saat mereka menjelajahi Internet. Tempat lain memang memiliki kata sandi, tapi biasanya telah dicantumkan di suatu tempat sehingga dapat terbaca orang lain. Keamanan semacam itu sangat tipis.

Bagaimana Cara Hacker Menyalahgunakan Jaringan WiFi Publik?

Di dalam industri keamanan siber dikatakan bahwa ada tiga jenis orang di dunia.

  • Orang yang telah diretas
  • Orang yang akan diretas
  • Orang yang sedang diretas dan tidak menyadarinya

Penjahat siber menggunakan cara-cara, yang ternyata sangat sederhana, untuk menjadikan komputer yang tidak terlindungi di jaringan WiFi publik sebagai sasaran empuk.

Salah satu yang paling berbahaya adalah serangan “Man in the Middle” dimana peretas meniru jaringan WiFi yang berlaku. Sebagai contoh, seorang hacker bisa duduk di sebuah lobi hotel dan menyebarkan jaringan nirkabel bernama “HILTON-LOBBY”. Orang-orang yang menggunakan perangkat pintar dan komputer mereka di lobi dapat dengan mudah percaya bahwa WiFi tersebut milik hotel. Setelah perangkat tersambung ke jaringan, hacker bisa melakukan apa pun, mulai dari memeriksa file di komputer hingga mencuri identitas dan kata sandi dari situs web mana pun yang dikunjungi seseorang.

Alat peretas lainnya juga sangat mudah, yang perlu dilakukan cukup dengan mengunduh aplikasi dan mengikuti beberapa langkah sederhana atau bahkan hanya melihat video YouTube yang menjelaskan cara-cara meretas. Alat analisis jaringan yang disebut Wireshark umumnya digunakan untuk menyelidiki lalu lintas di situs web bisnis, tetapi dapat disalahgunakan untuk mengambil sejumlah informasi di jaringan publik, menyaringnya untuk parameter tertentu dan bahkan menelitinya dalam format yang mudah dibaca.

Bagaimana Cara Agar Tetap Aman Saat Memakai Jaringan WiFi Publik?

Hanya ada dua cara agar tetap aman 100% saat tersambung dengan jaringan WiFi publik.

Menghindari pemakaian jaringan WiFi publik mungkin bisa dilakukan, namun tidak terlalu praktis bagi kebanyakan orang yang mengandalkan perangkat pintar mereka untuk segalanya, mulai dari bekerja jarak jauh, mencari petunjuk arah, hingga berbelanja online.

Solusi lainnya jauh lebih bisa diterapkan. VPN berfungsi untuk membuat ‘terowongan’ antara perangkat pengguna dan server VPN yang berada di lokasi berbeda. Alih-alih dikirim langsung ke Internet, data dienkripsi terlebih dahulu dan dikirim melalui ‘terowongan’ ke server VPN. Hacker bisa melihat ada informasi yang sedang dikirim, tetapi mereka tidak dapat menembus enkripsi. Setelah tiba di server VPN, data didekripsi dan dikirim ke situs web yang dituju. VPN juga memberi pengguna salah satu dari banyak alamat IP yang tersedia sehingga lokasi mereka pun tetap anonim.

Meskipun tingkat perlindungan yang dijanjikan oleh sebagian besar penyedia VPN sama, mereka digolongkan ke kelas yang berbeda-beda sesuai dengan layanan yang diberikan.

Di peringkat puncak adalah NordVPN, yang menawarkan lebih dari 3.500 server dan 2.000 alamat IP. Hal terbaik tentang NordVPN mungkin adalah kebijakannya yang dapat dipercaya dan menawarkan jaminan 30 hari pengembalian.

Fitur penting yang harus dicari ketika membandingkan VPN adalah apakah mereka menyimpan log atau tidak. IPVanish merupakan salah satu penyedia yang seperti itu. VPN ini memiliki kebijakan tanpa log, yang artinya kegiatan pengguna di Internet tidak dicatat saat VPN aktif.

Untuk penggunaan yang membutuhkan tingkat keamanan tinggi, ExpressVPN merupakan kandidat kuat. VPN satu ini memasukkan protokol tambahan seperti SSTP dan L2TP/IPSec. Layanan ini juga menarik bagi audiens yang lebih berpikiran digital dengan memakai Bitcoin sebagai bentuk pembayaran.

Simpulan

Meskipun menggunakan jaringan WiFi publik bisa tetap aman, mereka yang percaya pemindai virus dan firewall dapat memberi perlindungan, yang kemungkinan besar akan diretas. Hanya koneksi VPN yang kuat yang akan menjamin keamanan privasi dan informasi pribadi Anda ketika menggunakan jaringan WiFi publik.

Anda suka artikel ini? Beri Rating!
Saya sangat tidak menyukainya Saya tidak begitu menyukainya Okelah Cukup bagus! Suka sekali!
3.90 Rating dari 2 pengguna
Judul
Komentar
Terima kasih atas feedback Anda