VPN.Asia review 2024: Apakah Ini Layak untuk Dibeli?

Apakah VPN.Asia Cepat? Lumayan – Jika Jaringan Anda Memang Cepat

Kecepatan VPN.Asia bisa dibilang mencukupi untuk streaming, gaming, bahkan torrenting selama pengujian. Hal ini sebenarnya dipengaruhi oleh kecepatan jaringan awal tanpa koneksi VPN saya yang memang tergolong cepat. VPN.Asia mungkin menunjukkan perlambatan signifikan yang memengaruhi kemampuan streaming atau gaming online Anda jika koneksi jaringan awal lambat.

Hasil Tes Kecepatan

Terlepas dari server manapun yang diuji, kecepatan jaringan VPN.Asia selalu berkurang setengah secara konsisten. Tanpa koneksi VPN, rata-rata kecepatan jaringan rumah saya sekitar 140Mbps. Saat terhubung ke server VPN.Asia di Tokyo, Phoenix, London, dan Amsterdam, kecepatan berkutat di antara 47Mbps dan 79Mbps. Terjadi pengurangan sebesar 50% – jika jaringan Anda cukup cepat bahkan sebelum terhubung ke VPN.Asia, tentunya ini bukanlah masalah, tapi hal ini akan sangat menganggu bagi mereka dengan kecepatan jaringan di bawah 50Mbps.

Selama pengujian server, saya bisa melakukan streaming video, gaming, dan torrenting. Biasanya, semakin jauh lokasi server, semakin lambat kecepatannya, sehingga tidak heran jika hasil yang saya dapatkan saat menguji VPN.Asia di Tokyo dan London hampir sama karena selisih jaraknya yang terpaut ribuan kilometer dari lokasi saya. Server di Amsterdam sedikit lebih lambat, tapi dampaknya tidak terlalu signifikan.

Jaringan Server – Opsi Terbatas Dengan Beberapa Lokasi Yang Ramah-Privasi

VPN.Asia punya 40+ server di lebih dari 30 negara – meski jaringannya tergolong kecil, ia terdiri dari server yang berlokasi di negara ramah-VPN seperti Switzerland dan Spanyol. Negara ini punya undang-undang privasi ketat sebagai pelindung data Anda saat melewati server di wilayah mereka.

Sisi negatifnya, jaringan server kecil cenderung menyertakan alamat IP yang mudah diidentifikasi sebagai server VPN serta diblokir oleh situs web, perusahaan, dan firewall pemerintah. Kemungkinan inilah yang menjadi alasan mengapa VPN.Asia tidak bisa membuka blokir sebagian besar situs streaming yang saya uji.

Sayangnya, VPN.Asia tidak punya opsi “server favorit”, sehingga Anda tidak bisa menyimpan server berperforma-terbaik dan harus mencarinya secara manual setiap saat. Beda halnya dengan VPN premium, seperti Private Internet Access (PIA) yang menawarkan cara sederhana agar Anda bisa menandai dan menemukan server top pilihan Anda di kemudian hari. PIA punya lebih dari 35000 server di 91 negara – jaringan yang cukup besar sehingga Anda tidak perlu mengkhawatirkan kepadatan pengguna maupun kemungkinan server akan di-blacklist oleh situs streaming favorit. Anda bisa mencoba PIA dan pilihan servernya yang luas bebas-risiko selama 30 hari dengan jaminan uang-kembali.

Keamanan – Tidak Ada Fitur Tambahan, tapi VPN.Asia Berhasil Melewati Uji Kebocoran DNS

VPN.Asia menyediakan enkripsi tingkat-militer dengan cipher AES-256-bit dan hash algoritma SHA-256 – standar industri untuk VPN bereputasi. Tingkat enkripsi ini menyembunyikan data Anda di balik dinding perlindungan yang hampir tidak bisa ditembus. Tapi, tidak ada bukti nyata yang menunjukkan kalau VPN.Asia menggunakan Perfect Forward Secrecy – proses yang melindungi privasi Anda dengan mengubah kunci enkripsi sehabis tiap sesi.

Sebagai penyedia berskala kecil, VPN.Asia mengikuti langkah penyedia tingkat atas dalam memberikan pilihan protokol tunneling, seperti OpenVPN UDP/TCP, L2TP/IPsec, dan PPTP. Saya juga terkesan dengan opsi protokol “Stealth” VPN.Asia – yang menggunakan OpenVPN untuk TSL/SSL – memungkinkan Anda untuk mengatasi firewall yang sulit ditembus dengan menyembunyikan semua jejak VPN dari lalu lintas jaringan Anda. Dengan adanya opsi-opsi ini, kecepatan, keamanan, dan kompatibilitas perangkat menjadi seimbang.

Setelah terhubung ke server di Los Angeles, USA, saya menguji teknologi enkripsi VPN ini dengan tes kebocoran DNS. Hasil uji hanya menampilkan server VPN.Asia saat selesai. Dalam beberapa kali tes, hasilnya tetap sama – VPN.Asia 100% aman dari kebocoran data sepanjang waktu.

Saya cukup senang dengan adanya fitur tombol pemutus dalam menu pengaturan VPN.Asia. Fitur ini AKTIF secara default, dan siap melindungi Anda saat koneksi terputus. Hal ini memastikan tidak ada data yang bocor saat VPN mengalami crash atau masalah teknis lain yang bisa menyebabkan VPN terputus. Saya juga bisa menonaktifkan tombol pemutus lewat sakelar dengan mudah di menu pengaturan.

Meski tombol pemutus VPN.Asia menghentikan akses internet, saya tetap punya kendali penuh untuk perangkat LAN – seperti printer – dan hal ini cukup mengesankan. Karena itu, saya tidak memerlukan fungsi split tunneling – fitur VPN standar yang memungkinkan Anda untuk memilih situs web serta aplikasi yang bisa menerobos koneksi VPN serta mengakses konten lokal.

Privasi – Kebijakan Tanpa Pencatatan Belum Diverifikasi oleh Audit

Sebagai pengguna VPN yang mengutamakan privasi, saya tidak akan mempercayakan keanoniman online pada VPN.Asia. Menurut kebijakan privasinya, VPN.Asia tidak akan mencatat aktivitas online Anda saat terhubung ke servernya. Tapi, hingga saat ini, belum ada pihak independen ketiga yang mampu memverifikasi klaim VPN.Asia ini, sehingga pengguna hanya bisa menelan bulat-bulat pernyataan terkait.

Saya bahkan merasa was-was karena VPN.Asia mengumpulkan data guna memfasilitasi pembayaran, berbagi data dengan Google Analytics, dan menyimpan sedikit informasi pribadi untuk “arsip” dan pemasaran. Meskipun data ini bersifat anonim, adanya keterlibatan dari pihak ketiga seperti Google ini membuat saya tidak nyaman untuk menggunakan layanan VPN.Asia.

Yurisdiksi perusahaan juga tidak jelas. VPN.Asia mengklaim dirinya tunduk pada hukum Kepulauan Virgin Inggris, tapi perusahaan induknya, SpiderSilk Ltd, berbasis di Hong Kong. Undang-undang keamanan nasional Hong Kong – disahkan oleh pemerintah pusat Cina – memungkinkan penegak hukum setempat untuk menghadang komunikasi tanpa surat perintah. Pada dasarnya, ini berarti pihak berwenang Cina bisa menerobos pengadilan Hong Kong untuk mengambil data pengguna dari perusahaan seperti SpiderSilk dan anak perusahaannya, seperti VPN.Asia.

Jika Anda mengutamakan anonimitas online, saya sarankan VPN yang tidak mengumpulkan data sama sekali serta yang sepenuhnya berbasis di negara yang menghargai privasi online. ExpressVPN punya kebijakan zero-log yang telah diverifikasi oleh audit pihak-ketiga, dan bermarkas di Kepulauan Virgin Inggris – negara yang dikenal dengan undang-undang privasi yang kuat.

Torrenting – Bisa Dilakukan, Tapi Saya Tidak Merekomendasikannya

VPN.Asia kurang ideal untuk torrenting karena kebijakan tanpa pencatatannya tidak terverifikasi secara independen, sehingga tidak ada yang tahu pasti mengenai pengumpulan catatan perusahaan ini. Tentu saja, Anda tidak mengharapkan sebuah VPN yang merekam jejak aktivitas online sebab unduhan materi berhak cipta yang tidak disengaja pun bisa membuat Anda terlibat dalam masalah hukum di negara-negara tertentu. Untuk menghindari hukuman perdata dan pidana saat melakukan torrenting, pastikan hanya mengunduh file yang tidak dilindungi, serta gunakan VPN bereputasi untuk menyamarkan identitas Anda agar terlindung saat mengunduh sesuatu yang dilindungi hak cipta secara tidak sengaja.

Apakah VPN.Asia Berfungsi di Cina? Meski Diklaim Bisa, Tapi Saya Tidak Mempercayainya

Saya tidak tinggal di Cina, jadi saya menanyakan hal ini langsung kepada agen dukungan, dan mereka berusaha meyakinkan saya. Sayangnya, saya tidak punya cara untuk memverifikasi info ini. Namun, saya tidak merekomendasikan penggunaan VPN ini saat sedang bepergian ke daratan Cina karena perusahaan induk VPN.Asia tunduk pada undang-undang keamanan China.

Jika memerlukan akses aman dan anonim ke web terbuka di Cina, Arab Saudi, dan negara lain yang menerapkan pengawasan situs, saya sarankan ExpressVPN. Ia punya kebijakan tanpa pencatatan yang sudah terbukti dan terkonfirmasi selama penyelidikan polisi dunia nyata. Penegakan hukum Turki menyita server ExpressVPN setelah mencuatnya insiden pembunuhan duta besar Rusia, dan tidak mendapatkan log data pengguna apapun.

Harap diingat bahwa penggunaan VPN yang tidak diizinkan oleh pemerintah dianggap sebagai kejahatan di Cina, dan perlindungan VPN tidak memberikan Anda lisensi untuk melakukan tindakan ilegal. Meski demikian, belum ada laporan terkait penangkapan turis karena menggunakan VPN yang tidak disetujui. Sebaliknya, pihak berwenang Cina di sana mengandalkan firewall canggih untuk mendeteksi dan memblokir koneksi VPN.

Dukungan VPN.Asia efektif, tetapi saya menyadari bahwa dukungan tersebut tidak “live”, dan “24/7” seperti yang dinyatakan oleh perusahaan.

Ada beberapa pilihan termasuk jendela obrolan, formulir pengiriman tiket, surel, dan dasar pengetahuan online. Melihat adanya opsi obrolan langsung adalah kejutan yang menyenangkan bagi saya karena sebagian besar vendor VPN kecil tidak memilikinya, tetapi saya kecewa karena VPN.Asia tidak memiliki jumlah agen yang memadai dalam memberikan jawaban secara real-time. Beberapa pertanyaan saya dijawab dalam beberapa menit, sementara yang lain tidak dijawab sama sekali. Ketika saya bertanya apakah VPN.Asia menyimpan catatan, saya menerima balasan dalam beberapa menit, dan agen segera menjawab pertanyaan saya dengan mengirimkan tautan berisi informasi lebih lanjut. Di sisi lain, saya tidak pernah menerima balasan ketika saya bertanya apakah VPN menawarkan fitur split tunneling sepenuhnya, yang tidak dapat saya temukan di aplikasi.

Formulir tiket bantuan online mudah untuk digunakan, tetapi waktu tanggap sama sekali tidak bisa diprediksi sama halnya dengan fitur obrolan VPN.Asia. Tiket dukungan pertama saya membutuhkan waktu sekitar 6 jam untuk dibalas, tetapi tiket kedua saya tidak mendapat tanggapan apapun. “Dasar pengetahuan” VPN.Asia juga tidak lebih dari beberapa panduan penyiapan untuk berbagai jenis perangkat. Saya tidak dapat menemukan jawaban untuk pertanyaan dasar, seperti, “Bagaimana jika server tidak terhubung,” atau “Apakah VPN.Asia dapat digunakan di China?”

Masih panjang perjalanan dukungan pelanggan VPN.Asia sebelum dapat bersaing dengan VPN terbaik di pasar. Dasar pengetahuan yang terbatas membuatnya sulit untuk menemukan jawaban, terutama ketika agen dukungan membutuhkan waktu yang lama untuk memberikan tanggapan. Jika saya membayar untuk sebuah VPN, saya berharap VPN itu memiliki fitur obrolan langsung 24/7 dengan tanggapan yang cepat saat saya membutuhkannya. Untuk penyedia dengan tim dukungan yang handal, Anda dapat menggunakan CyberGhost dan memanfaatkan dukungan obrolan langsung 24/7. Anda akan menyadari bahwa CyberGhost juga memiliki dasar pengetahuan online yang luas serta dapat memberikan jawaban untuk hampir semua pertanyaan umum.